BLOGGER PEREMPUAN PESAN DARI DE'NIK



Dulu kami dipertemukan dalam sebah ruang persegi, begitu banyak cerita yang dilalui. bersamanya saya merasakan mempunyai adik. Dia memberi saya kesempatan langkah apa yang diambil jika menjadi kakak. Saya rasa kami memang berjodoh. Sangat berwarna  walau tak lebih dari lima tahun. Saya sebagai anak bungsu selama ini merasa dilindungi sampai dia datang saya berkesempatan melindungi, ternyata saya agak norak untuk yang satu ini. Entah tiba-tiba terlihat protektif, jika tidak pulang tepat waktu saya mulai resah, lebih-lebih tanpa kabar. Sampai-sampai rela menunggu diruang tamu sampai pagi hahahaha. Mengingatkan semua barang sebelum dia pergi, karena kebiasaan lupa kadarnya lebih banyak dia. Sampai-sampai pernah membawakan sepatu ke kampus hanya karena dia lupa memakai sandal. Memasakannya makanan dan bertanya apa sudah makan, makan apa sama siapa. Norakkan? 
Namun, posisi sebagai anak bungsu sebagaimana saya mengemasnya untuk bertindak layaknya kakak tak sepenuhnya berhasil, karakter saya yang sangat melankolis membuatnya tak sempurna. Ya, saya tipe orang yang mudah sekali terbawa suasana dan sangat mudah mengekspresikannya. Beberapa kali mendapatkan masalah saya tak kuat mengemasnya, untuk masalah ini dia sangat ahli. Ahli menguatkan, selama di kotak persegi saya coba untuk mengingat tak pernah sekalipun saya lihat dia menangis, entah tidak pernah atau sangat pandai mengemas. Justru untuk mengadapi masalah saya sering kali jatuh dan menangis meraung dihadapannya. Responnya cukup tenang kemudian memberikan saya solusi terbaik. Yach, saya terlalu panikan untuk masalah hidup, sedangkan panik bagi dia saat belum bisa tidur siang, dia sengaja mengambil mata kuliah tidak di jam-jam tidur siang buat pulang ke kotak persegi kemudian tidur, ketika saya tanya jawabnya kalau nggak tidur siang aku nggak bisa konsentrasi, aneh nggak? hahahaha atau pada saat besok ujian tapi belum belajar, hal-hal itulah yang membuatnya sangat panik, pantas saja IPK 4.00 pernah didapat. 
Mengapa bisa bertahan selama itu antara kami dikotak persegi dengan segala perbedaan. Kami mempunyai semangat yang sama, pemimpi yang meletup-letup, menuliskan dan membahas semua mimpi harapan hari esok sebelum tidur sampai sama-sama terlelap atau tak jarang salah satu dari kami terlelap lebih dulu "Mbak vegol loh aku cerita, uda tidur?" atau "loh de'nik aku cerita, yah malah tidur?". Selain itu kami berdua sama-sama suka sekali membaca. koleksi buku-buku saya seringkali justru habis dibaca olehnya. Kemudian kami sama-sama membahas isinya. Sampai-sampai kami memutuskan mempunyai proyek berdua untuk menuliskan kisah kami selama di kotak persegi, tapi sayangnya sampai sekarang belum terealisasi. Kami melebur dengan mimpi masing-masing saling mendukung dan mendoakan. Lalu, sampai pada saat dia meminta saya untuk join ke blogger perempuan. Tidak ada yang berubah dia tetap pemimpi yang meletup-letup. Terima Kasih Nia Wirawati Pertiwi (Indonesia Merdeka) alias De'Nik hahahaha. 
Buat kamu yang ingin gabung bisa registrasi ke www.bloggerperempuan.com ini adalah wadah untuk kamu perempuan mengekspresikan hal terdalam dari diri dan jiwamu mengenai segala hal yang tak mampu kamu lontarkan. Berseni melalui kata-kata karena sebuah nilai lain dari seni disebutkan oleh filsuf perempuan Susanne Langer (Philosophical Sketches) sebagai cognitive value (nilai pengetahuan). Jika bahasa mengakibatkan manusia menyadari benda-benda disekelilingnya dan hubungannya dengan benda-benda disekitarnya, maka seni membuat orang sadar akan realita subyektif. Pengalaman intern dan perasaannya
Perempuan berbahagialah!!!


0 komentar:



Posting Komentar