PERPUSTAKAAN SEKOLAH SEBUAH SOLUSI UNTUK KEADILAN INFORMASI





“Nah, Kak Vega kali ini akan bercerita  mengenai biografi atau kisah hidup seseorang” sahut saya begitu antusias pagi itu. “Hore” serempak anak-anak berteriak kegirangan. “Sebelum Kak Vega bercerita ada yang tahu ini siapa?” saya memperlihatkan buku biografi Barrack Obama “Tahu” kata mereka serempak “Wah, hebat, oke ini siapa?” sahut saya semangat “Jokowi” teriak mereka penuh riang. Sontak saya terdiam. Saya ulangi kembali meyakinkan “Jokowi?” Tanya saya dengan ekspresi keraguan “Bukan Bu itu bukan Jokowi, kalau Jokowi putihan seperti foto di dinding kelas” sahut salah satu anak sambil menunjukkan foto Presiden RI Jokowi. 


Ya, pagi itu Senin 09 November 2015 saya mendapatkan pengalaman yang membekas di ingatan saya. Saya terpilih menjadi pengajar di Kelas Inpirasi Jawa Timur 2 tepatnya saya mengajar anak-anak di SDN Pacet 2 Kabupaten Mojokerto. Tidak ada yang berbeda dari anak-anak SD pada umumnya begitupun dengan keadaan sekolah sangat bersih dan bagus. Namun, ketika saya tanyakan lebih lanjut sekolah tersebut terbagi menjadi dua tempat satu. Salah satunya di rumah penduduk. Hal ini dikarenakan di sekolah utama hanya terdapat  ruang kelas. Ketika saya tanyakan mengenai ruang Perpustakaan, buku-buku untuk anak-anak selain buku pelajaran belum tersedia. Pantas saja ketika saya menunjukkan buku biografi Barrack Obama mereka sedikit asing. Padahal, anak-anak sangat antusias sekali. Seperti melihat barang mewah yang ingin sekali dimiliki. Mereka mendengarkan saya bercerita dengan antusiasnya. Hingga terlihat bersemangat ketika saya menyampaikan pesan bahwa di dunia ini semua orang mempunyai kesempatan untuk menjadi orang sukses seperti Obama menjadi Presiden Amerika. Meleburkan warna kulit yang sebelumnya tak sedikit yang mempermasalahkan. 



Setiap orang memang mempunyai kesempatan untuk menjadi orang sukses begitupun anak-anak SDN Pacet 2 selagi keadilan informasi bisa terpenuhi. Keadilan informasi bisa terpenuhi jika fasilitas perpustakaan tersedia di sekolah tersebut ataupun di sekolah-sekolah lainnya. Anak Indonesia berhak atas keadilan informasi. Lalu, menjadi tanggung jawab siapa? Tidak hanya pemerintah tetapi juga kita sebagai sumbangsih untuk generasi muda yang lebih baik.