PASSION





Choose a job you love
And you will never have to work day in your life
(Confucius)               


Kutipan tersebut kiranya mampu mewakili perasaan saya ketika ditempatkan oleh Allah SWT di pekerjaan saya kali ini. Bagaimana tidak, tak terasa saya sudah melewati setengah dakade di pekerjaan yang juga merupakan pekerjaan kali pertama saya setelah lulus kuliah. Betah atau gagal move on ya? Hahahahaha.
Hal pertama yang begitu membahagiakan adalah dengan pekerjaan ini setiap hari saat saya melangkahkan kaki seperti menuju ‘surga’. ‘Surga’ itu buku, yah! Melihat buku berderet didalam rak sangat menentramkan, lebih-lebih ketika memegang dan mulai membuka lembar demi lembarnya ada sensasi tersendiri, kemungkinan untuk ini saya dan Allah SWT yang bisa merasakannya hehehe. Impian masa kecil memiliki perpustakaan tidak hanya sekamar seolah-olah terwujud, karena pekerjaan ini seperti membuat saya memiliki perpustakaan sejumlah 1438 titik layanan. Wonderfull!! hahahaha
Hanya itu? Tentu saja tidak. Alhamdulillah, lagi-lagi saya merasa sangat beruntung. Minimal setiap sebulan sekali atasan saya memberikan tugas khusus dengan memberikan buku (tentu saja buku-buku keren dari kacamata seorang leader yang telah makan asam garam) untuk saya baca dan membuatnya menjadi sebuah materi presentasi. Ada minimal dua keuntungan 1) Saya kecipratan informasi mengenai buku-buku keren baik itu seperti motivasi, leadership, literasi, parenting, seputar library, atau mengenai system informatika dsb. 2) Saya merasakan tidak lagi sedang bekerja melainkan sedang menempuh kuliah gratis, belajar, mengerjakan dan mengumpulkan tugas. Sensasi-sensasi inilah yang sangat berharga, dan tidak ternilai.
Bekerja ditengah-tengah tumpukan buku apa tantangannya? Pasti banyak yang berpikir seperti itu hehehe. Saya pun beberapa kali merasakan posisi demikian, sepertinya sudah, tidak ada lagi pencapaian, sudah klimaks. Tetapi entah kalau ini kemungkinan saya baper jika atasan mulai bisa mengendus ‘kebosanan’ saya dengan meminta saya untuk menghadap lalu mendiskusikan hal-hal kekinian, buku-buku dan informasi baru. So excited!
            Abdi Negara dijaman yang seperti sekarang mana bisa ‘kaya’? mana bisa makmur? bisa jika membuka usaha atau ‘neko-neko’ mengenai itu adalah sebuah pilihan. Lebih-lebih menuju sebuah pencapaian apa itu kebebasan financial! Yah! Benar jika daya pemahaman kita terbatas. Terbatas mengartikan bahwa kaya itu memiliki materi berlimpah. Ah, terlalu idealis. Tidak juga, saya beberapa kali berada diposisi gamang. Beralih atau bertahan. Sedangkan hidup nggak melulu mengenai paham kemanusiaan, Manusiawi jika kemapanan itu adalah tujuan hidup. 
            Tetapi, ketika saya mencari lagi, berdiskusi, membaca dan mendengarkan pengalaman orang yang memiliki pemahaman baik mengenai ‘bebas financial’ yang paling magis adalah perkataan dari Anthony Robbins tentang perbedaan antara kaya dan bebas finansial. Menurut Anthony Robbins kaya itu adalah buah dari pikiran. Berapapun uang yang Anda kumpulkan tidak akan membuat Anda kaya, tetapi rasa syukur, memberi kontribusi dan memberi nilai bisa membuat Anda kaya. Bebas finansial berarti, Anda tidak perlu bekerja lagi untuk menjalani hidup. Kalau Anda bekerja Anda melakukannya karena benar-benar menginginkannya bukan karena Anda harus melakukannya.
         Jika sudah mampu merasakan  Choose a job you love and you will never have to work day in your life  (Confucius), apapun pekerjaan halalmu, itulah kebebasan finansial sesungguhnya. It’s simple. Passion















0 komentar:



Posting Komentar