Literasi Keluarga sebagai Penawar ‘Racun’



El Hana First Busy Bag I IDR 60 for order check IG raelyn.room
Setelah menggarap literasi di public area dan sekolah, Badan Arsip dan Perpustakaan Kota Surabaya (Barpus) tahun ini tidak hanya melirik literasi keluarga tetapi jemput bola dengan terjun langsung didalamnya untuk menyosialisasikan literasi dan parenting. Kemarin (03/03/16) Barpus menggandeng TP PKK Kota Surabaya dan beberapa penerbit mengadakan kegiatan literasi keluarga di Rusunawa Penjaringansari. Ada beberapa kegiatan sekaligus antara lain Talk Show mengenai Creative Parenting dan Pentingnya Literasi Keluarga, Demo Mendongeng, Lomba orang tua mendongeng pada anak, dan Lomba Mewarnai.
Talk Show diisi oleh Ibu Arini Pakistyaningsing, SH. MM selaku Kepala Barpus dan Ibu Chusnur Ismiyati Hendro G, SH sebagai Penasihat TP PKK Kota Surabaya. Para narasumber menjelaskan secara sederhana Literasi berarti kemampuan membaca dan menulis. Mengapa keluarga? Karena keluarga yang didalamnya terdapat orang tua memiliki peran penting untuk menumbuhkan kemampuan literasi secara baik. Berawal dari pemahaman orang tua mengenai tumbuh kembang anak yang terdiri dari dua fase antaralain (1) Tumbuh berhubungan dengan nutrisi fisik dan (2) Kembang berhubungan dengan kemampuan serta faktor potensi antara lain nature dan nurture. Jika dijelaskan potensi nature misalnya kecerdasan tidak permanen bisa di stimulus melalui nurture. Nurture menjadi hal yang utama melalui pola asuh dari orang tua. Jika pola asuh baik dari anak yang memiliki nature kecerdasan kurang maksimal mampu menjadi maksimal melalui stimulus nurture begitupun sebaliknya. Stimulus nurture antara lain melalui literasi keluarga. Literasi keluarga mampu menghasilkan para orang tua yang kreatif, sehingga anak-anak mampu menjadi manusia seutuhnya. Memahami sebuah kelaziman dari gempuran kekinian.  
Menumbuhkan literasi keluarga bisa melalui dari hal-hal yang sederhana yaitu orang tua sebagai contoh praktis. Misalnya; Bercerita dan menceritakan kembali dari buku yang disesuaikan usia anak, Bermain peran, Menggambar, Membuat mainan sendiri, Bermain puzzle, Menyusun balok, Bermain lego atau mainan bongkar pasang, Pameran karya anak, Membentuk plastisin, Mencampur cat, Senam, menari dan berjoget, Bermain bola, Bermain music, Komunikasi unik dengan boneka tangan dan Bermain kejar-kejaran
Pada akhirnya, jika seseorang memiliki kemampuan literasi yang baik maka Literasi mampu menjadi penawar ‘racun’ dari berbagai permasalahan popular yang belakangan ini terjadi misalnya LGBT, Kenalakan Remaja dan Kekerasan.

0 komentar:



Posting Komentar