Setelah menggarap literasi di public area dan
sekolah, Badan Arsip dan Perpustakaan Kota Surabaya (Barpus) tahun ini tidak
hanya melirik literasi keluarga tetapi jemput bola dengan terjun langsung didalamnya
untuk menyosialisasikan literasi dan parenting. Kemarin (03/03/16) Barpus
menggandeng TP PKK Kota Surabaya dan beberapa penerbit mengadakan kegiatan
literasi keluarga di Rusunawa Penjaringansari. Ada beberapa kegiatan sekaligus
antara lain Talk Show mengenai Creative Parenting dan Pentingnya
Literasi Keluarga, Demo Mendongeng, Lomba orang tua mendongeng pada anak, dan
Lomba Mewarnai.
Talk Show diisi oleh Ibu Arini
Pakistyaningsing, SH. MM selaku Kepala Barpus dan Ibu Chusnur Ismiyati Hendro G,
SH sebagai Penasihat TP PKK Kota Surabaya. Para narasumber menjelaskan secara
sederhana Literasi berarti kemampuan membaca dan menulis. Mengapa keluarga?
Karena keluarga yang didalamnya terdapat orang tua memiliki peran penting untuk
menumbuhkan kemampuan literasi secara baik. Berawal dari pemahaman orang tua
mengenai tumbuh kembang anak yang terdiri dari dua fase antaralain (1) Tumbuh
berhubungan dengan nutrisi fisik dan (2) Kembang berhubungan dengan kemampuan
serta faktor potensi antara lain nature dan nurture. Jika dijelaskan potensi
nature misalnya kecerdasan tidak permanen bisa di stimulus melalui nurture.
Nurture menjadi hal yang utama melalui pola asuh dari orang tua. Jika pola asuh
baik dari anak yang memiliki nature kecerdasan kurang maksimal mampu menjadi
maksimal melalui stimulus nurture begitupun sebaliknya. Stimulus nurture antara
lain melalui literasi keluarga. Literasi keluarga mampu menghasilkan para orang
tua yang kreatif, sehingga anak-anak mampu menjadi manusia seutuhnya. Memahami
sebuah kelaziman dari gempuran kekinian.
Menumbuhkan literasi keluarga bisa melalui dari hal-hal yang
sederhana yaitu orang tua sebagai contoh praktis. Misalnya; Bercerita dan
menceritakan kembali dari buku yang disesuaikan usia anak, Bermain peran,
Menggambar, Membuat mainan sendiri, Bermain puzzle, Menyusun balok, Bermain
lego atau mainan bongkar pasang, Pameran karya anak, Membentuk plastisin,
Mencampur cat, Senam, menari dan berjoget, Bermain bola, Bermain music,
Komunikasi unik dengan boneka tangan dan Bermain kejar-kejaran
Pada akhirnya, jika seseorang memiliki kemampuan literasi
yang baik maka Literasi mampu menjadi penawar ‘racun’ dari berbagai
permasalahan popular yang belakangan ini terjadi misalnya LGBT, Kenalakan
Remaja dan Kekerasan.
0 komentar:
Posting Komentar