“Being a Moms isn’t an easy job, but it’s definitely the
best job anyone could ever ask for” merasakan
perasaan tersebut biasanya dimulai pada saat seorang ibu tengah mengalami fase kehamilan. Bagaimana
tidak saat hamil ibu akan merasakan rasanya “jatuh cinta sebelum bertemu” dengan
begitu ibu akan bekerja secara ektraordinary
untuk calon bayi antara lain memastikan
nutrisi yang terbaik, menjaga calon bayi dengan sepenuh hati, memastikan calon
bayi berkembang secara sempurna dan menjadi bayi yang cerdas. Oleh karena itu
berbagai upaya akan dilakukan oleh para ibu hamil.
Salah
satu cara untuk mencerdaskan anak sejak dalam kandungan yaitu bisa dengan
menciptakan iklim literasi bagi ibu hamil. Bagaimana bisa? Hal ini sudah
dilakukan oleh seorang ibu di Amerika yang bernama Haleema. Sejak mengandung
sudah mengenalkan buku pada calon putrinya dengan setiap hari rutin membaca
buku anak-anak. Hasilnya sang anak yang bernama Daliyaah Marie Arana pada usia
4 tahun telah membaca 1000 buku ditambah lagi mampu memahami isi buku dan
menceritakan kembali isi buku yang telah dibaca. Atas prestasinya yang luar biasa ini,
Daliyah mendapatkan apresiasi sebagai “Librarian
of The Day” dari Perpustakaan Nasional Amerika Serikat yang diwakili Carla
Hayden, selaku kepala perpustakaan.
Kesadaran
akan pentingnya literasi bagi ibu hamil bisa jadi masih belum maksimal di
Indonesia. Jika tidak pasti tidak ada tragedi nol buku di Indonesia dari hasil
penelitian Taufik Ismail. Sehingga diperlukan sinergi bersama untuk menciptakan
iklim literasi bagi ibu hamil. Sinergi tersebut meliputi stake holder terkait yaitu pemerintah khususnya Perpustakaan Daerah
sebagai tempat belajar informal dan untuk menegakkan keadilan informasi. Salah satu
strategi metode percepatan budaya literasi yang harus dilakukan perpustakaan
dengan menyasar tiga wilayah antara lain keluarga, sekolah dan lingkungan
masyarakat.
Seperti
yang telah dilakukan oleh Perpustakaan Umum Kota Surabaya caranya membuat
aksesibilitas perpustakaan mudah dengan 1438 titik layanan baca, dan diadakan
sosialisasi pada sasaran keluarga akan pentingnya literasi melalui parenting
literasi dan kelas literasi 5 M meliputi Membaca (Teknik membaca dan atau
membaca cepat), Memahami dengan metode 5 W + 1 H, Meresume dengan Teknik Mind Maping atau resensi, Menceritakan
kembali buku yang telah dibaca dan pada akhirnya mampu menulis buku.
0 komentar:
Posting Komentar