Sebelum mengulas lebih jauh mengenai pengalaman kami
di Domicile Kitchen & Lounge Surabaya, kenalin kami bukan komunitas atau
LSM dsb hehehe, kami adalah 3 perempuan yang menganut paham kemanusiaan dan
kemapanan dalam menjalani hidup. Nggak perlu kami jelaskan juga mengenai paham
yang kami anut itu kalau masih penasaran bisa tanya langsung. Gampangnya kedua
paham itu adalah sebuah formula untuk menyeimbangkan hidup yaitu Balance Life Formula : Work Hard + Play Hard
+ Pray Hard. Sepertinya ketiganya nggak ada yang mengarah ke paham
kemanusiaan? Eits, jangan salah kami menyebut diri kami adalah sebagian
perempuan yang beruntung karena nggak perlu pusing mikirin gimana caranya
menyalurkan paham kemanusiaan, karena dengan work hard sudah tersalurkan. Kok bisa? Yah, kami ketiganya bekerja
mengabdi pada bangsa dan negara, menggeluti bidang layanan dan informasi demi
mencerdaskan seluruh masyarakat terutama anak-anak melalui literasi yaitu
keahlian membaca dan menulis. Yeah, we
are librarian.
Miss Chic - Play Hard |
Justru yang perlu kami pikirkan adalah bagaimana
memenuhi formula penyeimbang selanjutnya yaitu Play Hard dan Pray Hard.
Kali ini sesuai dengan judul tulisan, kami akan mengulas mengenai play hard yang kami lakukan di bulan
September 2015. Karena, setelah melakukan destinasi ke luar negeri bersama-sama
pada bulan April 2015, kami ketagihan untuk melakukannya kembali. Kali ini
pilihannya tidak lagi ke luar negeri, kami putuskan buat makan-makan enak
ditempat yang bagus. Hal pertama yang kami lakukan yaitu mulai searching tempat-tempat makan recommended di Surabaya dengan kriteria
tempat makan romantis secara kami 3 perempuan yang walaupun terkesan feminis
diluaran tapi dalemnya begitu feminin, selanjutnya makanannya harus halal dan enak
dan harus good view restaurant.
Kenapa nggak tanya orang aja? Kan lebih enak? Kenapa harus searching? Mungkin karena kerjaan kami yang berkutat di dunia
literasi yang lebih menonjolkan pada kegiatan membaca daripada foklor kali ya
hehehe. Setelah membaca berbagai ulasan dari blogger kami akhirnya memilih destinasi ke Domicile, karena menurut
ulasan para blogger di Surabaya yang
lagi ngehits Domicile. Persiapan selanjutnya kami bagi tugas saya mulai membaca
dan mempelajari seluk beluk Domicile, membuat catatan apa saja yang kami
perlukan dari menentukan tanggal, waktu, baju yang akan kami pakai, make up, transportasi serta budget
makan-makannya. Kenapa perlu segitunya banget, kayak mau perang aja harus
mempelajari medan segala? Hehehe itu bentuk antisipasi dari kami, karena kami
selalu malakukan hal-hal yang totalitas untuk formula play hard sekalipun, nggak mau kan ada cerita salah kostum,
clingak-clinguk, ling-lung waktu sampai di lokasi hahaha. Tantri bertugas
sebagai sie transportasi karena kami berangkat ke Domicile setelah lepas kerja,
berangkat bersama-sama menurut kami lebih simple.
Nobhita sebagai bendahara dan sie dokumentasi tugasnya membuat estimasi makanan
apa yang akan kami makan, kenapa perlu estimasi? Ini untuk menghindari bakat
naluriah kami sebagai perempuan ketika harus memilih begitu banyak menu yang
‘terlihat’ enak, kalau nggak ada estimasi bisa-bisa kami bertiga akan ‘kalap’
hahaha.
Yeah, pada Sabtu (05/09/15) kami memutuskan untuk
pergi ke Domicile yang berlokasi di jalan Sumatra no 35 Surabaya, sedikit tentang Domicile yaitu restoran yang berkonsep The Modern and Chic Kitchen in Surabaya, buka dari pukul 11.00 WIB s/d 01.00 WIB. Kami sampai
di lokasi pukul 15.00 WIB, bukan tanpa alasan kami memilih sore hari karena faktor lighting pada saat pembambilan gambar lebih bagus hehehe, estimasi waktu awalnya sih cuman se-jam ajalah, nggak
enak kalau lama-lama, lagian waktu itu saya harus ke luar kota pada malam
harinya. Sesampainya di pintu masuk kami disambut oleh waiters dengan ramahnya
“selamat sore, selamat datang di Domicile, sudah reservasi?” saya jawab “belum”
lalu waiters melanjutkan “untuk berapa orang? Area indoor atau smooking area?”
tanpa berdiskusi saya putuskan untuk memilih indoor agak parno menurut saya
kalau harus di smooking area. Tapi setelah melihat interior indoor, kami
bertiga saling pandang mungkin sama-sama bergumam dalam hati “sesuai dengan
ulasan yang saya baca di indoor
interiornya lux banget, tetapi sangat
formal dan ramai, tentu kurang nyaman
bagi kami yang punya waktu estimasi satu jam untuk makan, ngobrol lalu
foto-foto”. Kalau uda gitu Tantri tau banget apa yang harus dilakukan, langsung
jalan cepat menuju smooking area tanpa menjelaskan kembali ke mbak waitres
hahaha, saya dengan Nobhita mengikutinya dari belakang. Finally mbak waiters
pasrah juga ngikutin hahaha. Well, salut buat Tantri dia bisa dapet good view
banget, di smooking area ternyata nggak separno yang saya pikirkan, tidak penuh
dengan asap rokok mungkin karena tempat duduk kami di dekat pool dan garden bisa lebih santai tentunya. Kami lihatkan beberapa interior dari Domicile berikut ini :
Setelah kami duduk, giliran mas waiters yang
memberikan 3 papan menu pada kami. Karena telah membaca berbagai ulasan kami
nggak begitu pusing waktu membaca dan memilih menu. Tantri sementara memutuskan
untuk memilih main course Pizza Mozarella and Basil dan minumnya Strawberry Shake, sedangkan pilihan saya
jatuh pada pastry Chocolate Panacotta dan Raspberry Tea, buat Nobhita saya
pilihkan Half Chicken karena saya tau
banget seleranya, gimana nggak uda 9 tahun sahabatan, lalu dia memilih Lychee Tea. Then, nggak perlu takut buat
kalian yang muslim, karena mas waiters begitu baiknya mengatakan pada saya
“untuk pastry dan makanannya saya
pilihkan yang tanpa rum dan pork buat kakak” good serve banget dech mas waiters. Setelah mas waiters akan memproses pesanan kami,
tiba-tiba Tantri tergoda dengan menu yang disantap oleh bule di sebelah meja
kami “mas yang dimakan sama bule itu apa?” Tanya Tantri “oh itu Caesar Salad kak” jawab mas waiters “oke
aku mau” sahut Tantri. Selagi menunggu pesanan kami datang, mulailah kami
mengabadikan tiap sudut yang ada di Domicile. Hmm,, nggak malu? Atau nggak
risih? Tenang aja nggak kok, saya menanyakan pada mas waiters apakah boleh
ambil gambar dengan kamera, mas waiters mengizinkannya dengan begitu ramah sembari
mengatakan “free charge kak, silahkan
jika mau berfoto”. Ternyata ketika kami melihat sekeliling banyak pengunjung yang melakukan sesi foto,
malah ada begitu banyak anak-anak kecil yang berlarian, bermain bersama untuk
merayakan ulang tahun temannya. “Gol, kok banyak anak-anak?” Tanya Nobhita
“sepertinya emang kita berjodoh nduk sama anak-anak, dimana-mana ketemunya sama
anak-anak” jawabku sekenanya kemudian diakhiri dengan ketawa riang kami
bertiga.
Strawberry Shake (IDR 35) |
Lychee Tea (IDR 25) |
Tarrraaaaa...This is it Pecel Italiano alias Caesar Salad (IDR 45) |
Half Chicken (IDR 95) |
Chocolate Panacotta (IDR 45) |
Satu demi satu pesanan kami datang, dimulai dengan
minuman kami masing-masing “hmmm, ini Lychee Tea maknyus banget” lontar Nobhita begitu polosnya spontan saya dan Tantri
ketawa lepas. Setelah itu pizza Mozzarella and Basil, Half Chicken
dan Pastry Chocolate Panacotta secara
tampilan tiga makanan itu menggugah selera banget kecuali Caesar Salad hahahaha.
Ketika dicicipi semua makanan benar-benar mantab, untuk Caesar Salad sekalipun,
Domicile patut untuk didatangi kembali. Tak ayal, estimasi waktu se-jam akhirnya molor
menjadi tiga jam, selain berfoto ria, kami juga melihat rest area Domicile lagi-lagi nggak mengecewakan bersih banget. Oia, info tambahan untuk tax makanan dan minuman sebesar 15% ya. Ok, itu sedikit ulasan dari kami see you next time, Gals...
have a nice weekend..
Salam Literasi,
Miss
Chic